Rabu, 28 Desember 2016

Just In Time dan hubungannya dengan Lean Sysem

http://www.manajemenoperasi.net/
Just In Time dan hubungannya dengan Lean Sysem
1.      Just In Time
a.      Definisi Just-In-Time
JIT (just-in-time) adalah pendekatan berkelanjutan dan penyelesaian masalah secara paksa yang berfokus pada keluaran dan pengurangan penggunaan persediaan.
Terdapat empat konsep pokok yang harus dipenuhi dalam melaksanakan Just In Time (JIT):
·         Memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan.
·         Pengendalian cacat secara otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya.
·         Mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi permintaan.
·         Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan

b.      Tujuan Just-In-Time
Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen lainnya

c.       Kemitraan JIT
Dimana pemasok dan pembeli bekerja sama dengan komunikasi yang terbuka dan sasaran untuk mengurangi sampah (pemborosan) dan biaya

Tujuan Kemitraan JIT
Menghilangkan aktivitas yang tidak perlu.
Menghilangkan perlunya menyimpan persediaan di pabrik.
Menghilangkan persediaan dalam transit dengan mendorong para pemasok dan calon pemasok untuk memilih lokasi di dekat penjual, serta melakukan pengiriman dalam jumlah kecil, tetapi sering.
Meningkatkan kualitas dan keandalam melalui komunikasi, kerja sama, dan komitmen jangka panjang.

d.      Keuntungan Just-In Time
·         Pengurangan persediaan
·         Peningkatan kualitas
·         Waktu tempuh lebih pendek
·         Biaya produksi yang lebih rendah
·         peningkatan produktivitas
·         Peningkatan utilisasi mesin
·         fleksibilitas yang lebih besar


2.      Lean System
a.       Definisi Lean System
Mengenali nilai pelanggan dengan menganalisis semua aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah produk, kemudian mengoptimalkan keseluruhan prosesnya berdasarkan cara pandang pelanggan. 
b.      Manfaat Lean Production System
·         Dengan menggunakan teknik just in time untuk menghapuskan hampir semua persediaan.
·         Membangun sistem yang membantu karyawan menghasilkan kompopnen yang sempurna setiap saat
·         Mengurangi kebutuhan luas ruang dengan meminimasi jarak tempuh komponen.
·         Mengembangkan hubungan yang erat dengan para pemasok, membantu untuk memahami kebutuhan mereka dan kebutuhan pelanggan mereka. 
·         Mendidik para pemasok untuk dapat menerima tanggung jawab dalam membantu memenuhi kebutuhan pelanggan.
·         Menghapuskan semua aktivitas kecuali yang memiliki nilai tambah. Penanganan material, pemeriksaan, persediaan, dan pekerjaan ualgn bukan merupakan target karena tidak memberikan nilai tambah kepada produk.
·         Mengembangkan kekuatan pekerja secara konstan dalam memperbaiki desain kerja, pelatihan, partisipasi, dan komitmen karyawan, dan kerja sama kelompok.
·         Membuat pekerjaan menjadi lebih menantang, mendorong tnggung jawab pada tingkatan serendah mungkin.
·         Mengurangi banyaknya kalsifikasi kerja dan membangun fleksibitas pekerja.
JIT DALAM SEKTOR JASA
      Semua teknik JIT dalam hubungannya dengan para pemasok, tata letak, persediaan, dan penjadwalan digunakan dalam sektor jasa. Pemasok seperti yang telah dicatat, hampir setiap restoran berhadapan dengan para pemasok dalam basis JIT. Yang tidak, pada umumnya gagal. Pemborosan sangat jelas – makanan tebuang dan pelanggan mengeluh.
     Tata Letak tata letak JIT diperlukan di dalam dapur restoran, di mana makanan dingin haris disajikan dingin dan makanan hangat disajikan hangat. Ebagai contoh, McDonal’s telah mengatur kembali tata letak dapurnya dengan biaya yang begitu besar untuk menghemat waktu proses produksi, sehingga mempercapat penyerahan ke pelanggan.
       Persediaan Setiap pialang saham menurunkan persediaan hingga mendekati nol. Kebanyakan pesanan jual dan belu terjadi pada basis JIT karena sebuah pesanan jual atau beli yang tidak diekssekusi tidaklah dapat diterima leh kebanyakan klien. Seorang pialang mungkin berada dalam masalah yang serius jika menaham sebuah perdagangan yang tidak dieksekusi. Rumah sakit juga menjalankan persediaan secara JIT dan persediaan pengaman yang rendah, bahkan untuk oerseduaan yang kritis seperti obat farmasi, dengan membangun jaringan komunikasi sebagai sistem cadangan.
      Penjadwalan Pada loket tiker perusahaan penerbangan, fokus sebuah sistem JIT adalah permintaan pelangga, tetapi bukannya dipenuhi oleh persediaan produk yang berwujud, melainkan harus dipenuhi oleh karyawan. Melalui penjadawalan rumit, karyawan loket tiker perusahaan penerbangan muncul tepat waktu untuk dapat memenuhi permintaan pelanggan, dan mereka menyediakan pelayanan berdasarkan JIT. Dengan kata lain, karyawan dijadwalkan, dan bukannya ”barang” yang disimpan sebagai persediaan. Penjadwalan karyawan merupakan hal yang kritis.
     Untuk mengirimkan barang dan jasa kepada pelanggan dalam permintaan yang berubah secara terus-menerus, para pemasok harus dapat diandalkan, perseduiaan yang ramping(lean), siklus waktu yang singkat, dan jadwal yang cepat. Isu ini sekarang dikelola dengan sangat berhasil pada banyak perusahaan terlepas dari jenis produk mereka. Teknik JIT secara luas digunakan baik oleh perusahaan penghasil barang maupun jasa; mereka hanya terlihat berbeda.
Perbedaan JIT dan Lean System
JIT menekankan pada penyelesaian masalah, sedangkan Lean System menekankan pemahaman mengenai pelanggan.


 l